Rabu, 21 April 2010

Duduk,Diam dan Menunggu

ketika hujan membasahi tanah yang kering
ketika mentari tak lagi pancarkan sinarnya
ketika awan berselimut tebal
dan ketika itu aku tetap duduk manis dan menunggu
sementara ribuan orang pergi berjalan,berlari,melompat lebih jauh
aku tetap termenung menunggu.
hujan berhenti
sang mentari kini terbit tak lagi tenggelam
langit biru mulai nampak
dan aku tetap diam membisu
aku mati semua orang berkata seperti itu
roh ku seakan dicabut dari jiwaku
debu-debu berterbangan mengotori tubuh ku yang tetap duduk
angin hempaskan cipratan air dari dedaunan kearah mukaku
oh apa yang hendak ku lakukan tuhan
aku hanya duduk diam
jingganya langit pada awan menyinari sebagian tubuhku
aku tetap tak goyah hanya duduk diam dan termenung menunggu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar