Senin, 26 April 2010

tak satu

hari ini kau buat aku tersenyum ceria
berbicara berdua seolah kita satu rasa
kau puji aku
kau sanjungi ku seperti kau cinta aku?
kita berjalan bersama dalam malam yang ceria
kau ungkapkan satu kata yang menusuk jiwa
roh ku diam terlena
menari-nari diangkasa raya
berputar kelilingi semestaa tertawa seperti nyata

andai setiap hari kau buatku seperti ini?
mungkin kan ku ungkapkan semua rasa dalam jiwa
kau manita dewa
pergilah dalam nyata
palingkan wajah mu di hadapku
ku tak sanggup melihatmu
karna rasa kita takkan bisa menyatu..

sudah cukup ku bahagia denganmu hari ini
dan kini pergilah kau
karna ku yakin kita tak satu rasa..

kau bunga hari ini

begitu indah hari
bercengkrama dengan kau bunga
makna keluar dalam setiap kata
sikap penuh arti di tunjukan
kau bunga ku hari ini
aku terlena karna wangi mu

canda tawa mu penuh ke anggunan dan perhatian
kau senyumi ku seperti bidadari
suara dan kata mu buatku terpesona,melayang tinggi lewati batas imaji
sungguh terlena aku kau buat,dengan kata mu yang tak pasti
seolah memuji diri
tapi jujurkah itu?
berbisakah lidah mu?
oh bunga kau buat aku melayang jauh
oh bunga aku sungguh terlena
ku senyumi kau dalam mimpi malam ini..

Rabu, 21 April 2010

Duduk,Diam dan Menunggu

ketika hujan membasahi tanah yang kering
ketika mentari tak lagi pancarkan sinarnya
ketika awan berselimut tebal
dan ketika itu aku tetap duduk manis dan menunggu
sementara ribuan orang pergi berjalan,berlari,melompat lebih jauh
aku tetap termenung menunggu.
hujan berhenti
sang mentari kini terbit tak lagi tenggelam
langit biru mulai nampak
dan aku tetap diam membisu
aku mati semua orang berkata seperti itu
roh ku seakan dicabut dari jiwaku
debu-debu berterbangan mengotori tubuh ku yang tetap duduk
angin hempaskan cipratan air dari dedaunan kearah mukaku
oh apa yang hendak ku lakukan tuhan
aku hanya duduk diam
jingganya langit pada awan menyinari sebagian tubuhku
aku tetap tak goyah hanya duduk diam dan termenung menunggu..